Rabu, 16 Februari 2011

Kacang Almond



Almond (Prunus dulcis), adalah tanaman asli Timur Tengah, buahnya sebenarnya bukan merupakan kacang, namun merupakan buah berbiji yang terdiri dari kulit luar yang diselubungi cangkang keras. Almond biasanya dijual dalam bentuk masih bercangkang atau juga dengan cangkang yang yang sudah dilepas.
Meskipun almond berasal dari Timur Tengah, akan tetapi kini banyak negara banyak yang membudidayakannya, antara lain Amerika Serikat, Spanyol, Siria, Italia, Iran, Maroko, Turki, dan China.
Almond dapat dikonsumsi secara langsung, dan juga dengan diolah. Irisan almond dapat ditambahkan pada es krim, coklat, atau kue. Almond dapat pula dibuat menjadi "susu almond", terutama diperuntukkan bagi orang yang memiliki intoleransi laktosa dan juga vegetarian.
Almond mengandung 49% minyak, dimana tersusun atas 62% asam lemak omega-9, 24% asam lemak omega-6, dan 6% asam palmitat. Oleum amigdalae, adalah sejenis minyak yang diperoleh dari almond, yang tergolong gliseril oleat. Minyak ini memiliki aroma ringan dan berasa kacang, tidak larut alkohol, namun mudah larut dalam kloroform atau eter.
Ternyata almond juga bernutrisi, almond mengandung 26% karbohidrat (12% serat makanan, 6,3% gula, serta 0,7% pati). Selain itu almond kaya akan vitamin E, yakni 24 mg per 100 gram (1). Almond juga memiliki banyak kandungan asam lemak tak jenuh, yang dapat menurunkan kolesterol LDL. Nutrisi lain yang terdapat pada almond adalah vitamin B, vitamin C, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, dan seng.
Almond diklaim memiliki manfaat mempercepat pergerakan makanan di kolon, dan mencegah kanker usus besar (2). Beberapa penelitian terbaru mengkaitkan almond dengan penurunan kolesterol LDL (3). Almond juga memiliki khasiat anti inflamasi/radang, memperkuat daya tahan tubuh, dan melindungi hati (4).
Akan tetapi bagi beberapa orang, almond dapat mengakibatkan alergi yang gejalanya bervariasi dari gejala lokal (misalnya contact urticaria) hingga gejala sistemik (misalnya angioedema, urticaria, atau juga rasa tidak nyaman di perut/saluran pernafasan).
Referensi:
1. White, G. Vitamin E and Minerals: Nutrition from Nuts. AllAboutVision.com.
2. Davis PA, Iwahashi CK (April 2001). "Whole almonds and almond fractions reduce aberrant crypt foci in a  rat model of colon carcinogenesis". Cancer Lett. 165 (1): 27–33.
3. Spiller GA, Jenkins DA, Bosello O, Gates JE, Cragen LN, Bruce B (June 1998). "Nuts and plasma lipids: an almond-based diet lowers LDL-C while preserving HDL-C". J Am Coll Nutr 17 (3): 285–90.
4. Puri, Har Sharnjit Singh (2002). "Badam (Prunus amygdalus)". Rasayana: Ayurvedic Herbs for Longevity and Rejuvenation (Traditional Herbal Medicines for Modern Times, 2). Boca Raton: CRC. pp. 59–63.

Tidak ada komentar: